Menurut Imam Sanusi (Muhammad bin Yusuf bin Umar bin Syu'aib as-Sanusi) dalam kitab Ummul Barahin:
"Ketahuilah bahwa hukum akal itu terbatas pada 3 bagian. Kewajiban, kemustahilan, dan kemungkinan. Adapun wajib ialah sesuatu yang tidak dibayangkan ketiadaannya oleh akal.
Sedangkan mustahil ialah sesuatu yang tidak dapat dibayangkan keberadaannya oleh akal. Lalu jaiz ialah sesuatu yang dapat dibayangkan keberadaan dan ketiadaannya oleh akal"
Cahaya Akhir Zaman
Monday, January 27, 2025
Hukum akal: wajib, mustahil dan mungkin
Wednesday, June 10, 2015
Kunci Ketenangan
Surat Ra'd ayat 8:
Ref:
8. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.Kunci ketenangan adalah ingat kepada Allah. Jika semata-mata ingat hal-hal dunia sulit menjadi tenang, yang ada malah gelisah dan cemas.
Ref:
- http://www.kawansejati.org/alquran-digital/s013a028.htm
Friday, March 13, 2015
Kewajiban Pribadi Utama Seorang Muslim
Kewajiban pribadi (fardhu ain) seorang muslim cukup banyak. Dari sisi obyek kewajiban dapat dibagi menjadi beberapa:
Dari sisi cabang ilmu Islam, kewajiban pribadi ini dapat dibagi menjadi 3 bagian:
Berdasarkan hadis tersebut, berikut ini daftar ringkas kewajiban-kewajiban pribadi yang selalu berlaku bagi setiap muslim.
Kewajiban Pribadi Aqidah
Kewajiban di bidang aqidah adalah mengetahui ilmu-ilmu akidah yang pokok dan meyakininya dengan sepenuh hati.
Akidah yang pokok terdiri dari rukun iman:
Detail lebih jauh ilmu tentang rukun iman dapat dibaca di http://cahaya-akhir-zaman.blogspot.com/2014/09/uraian-rukun-iman.html
Kewajiban Pribadi Syariat
Kewajiban di bidang syariat adalah mengetahui ilmu-ilmu syariat yang pokok dan melaksanakannya dengan sempurna.
Kewajiban pribadi yang pokok terdapat dalam rukun Islam, yaitu:
- Kewajiban kepada Allah & Rasul
- Kewajiban kepada sesama makhluk
Dari sisi cabang ilmu Islam, kewajiban pribadi ini dapat dibagi menjadi 3 bagian:
- Kewajiban pribadi di bidang akidah / keyakinan
- Kewajiban pribadi di bidang amalan lahiriah / syariat
- Kewajiban pribadi di bidang amalan batin / akhlak
Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata :
Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata : “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.”
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya,” lelaki itu berkata,”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.
Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”.
Nabi menjawab,”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” ia berkata, “Engkau benar.”
Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.”
Lelaki itu berkata lagi : “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?”
Nabi menjawab,”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.”
Dia pun bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!”
Nabi menjawab,”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”
Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku : “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?”
Aku menjawab,”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Beliau bersabda,”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.” [HR Muslim, no. 8]
Berdasarkan hadis tersebut, berikut ini daftar ringkas kewajiban-kewajiban pribadi yang selalu berlaku bagi setiap muslim.
Kewajiban Pribadi Aqidah
Kewajiban di bidang aqidah adalah mengetahui ilmu-ilmu akidah yang pokok dan meyakininya dengan sepenuh hati.
Akidah yang pokok terdiri dari rukun iman:
- Keyakinan kepada ALLAH dan sifat-sifatNya baik sifat-sifat yang wajib, sifat-sifat yang mustahil dan juga sifat-sifat yang boleh.
- Keyakinan kepada para Rasul dan sifat-sifatnya.
- Keyakinan kepada kitab-kitab yang pernah diturunkan oleh Allah seperti Al Quran, Zabur, Injil dan Taurat.
- Keyakinan kepada para malaikat.
- Keyakinan kepada akhirat yang meliputi Syurga dan Neraka serta perkara-perkara lain yang merangkumi perkara di alam ghaib.
- Keyakinan kepada Qadha dan Qadar ALLAH.
Detail lebih jauh ilmu tentang rukun iman dapat dibaca di http://cahaya-akhir-zaman.blogspot.com/2014/09/uraian-rukun-iman.html
Kewajiban Pribadi Syariat
Kewajiban di bidang syariat adalah mengetahui ilmu-ilmu syariat yang pokok dan melaksanakannya dengan sempurna.
Kewajiban pribadi yang pokok terdapat dalam rukun Islam, yaitu:
- Syahadat
- Shalat
- Shaum/ Puasa Ramadhan
- Zakat
- Haji
- Menutup aurat, hal ini tidak wajib setiap saat dilaksanakan, namun menjadi wajib ketika melakukan ibadah seperti shalat, dan juga wajib ketika seseorang bergaul dengan orang lain.
- Makan makanan yang halal. Makan hukum dasarnya bukan suatu kewajiban, namun ketika kita makan, kita haruslah makan makanan yang halal.
- Mencari nafkah yang halal
- Kewajiban-kewajiban dalam keluarga. Berkeluarga / menikah hukum asalnya bukan wajib, namun ketika kita bergaul dengan sanak keluarga (suami/istri / orang tua / anak, dsb), kita mesti mengamalkan hukum-hukum syariat dalam berkeluarga. Misal kewajiban suami terhadap istri, dan kewajiban istri terhadap suami.
- Beribadah kepada Allah seakan-akan kita melihat Allah & Allah melihat kita
Buku 40 Masalah Agama
Buku 40 Masalah Agama karangan K.H. Siradjuddin Abbas


Daftar isi buku "40 Masalah Agama Jilid 1"



Daftar isi buku "40 Masalah Agama Jilid 1"
- Masalah Dzikir dan Do'a.
- Masalah Isra' dan Mi'raj.
- Masalah Bismillah dalam Fatihah.
- Masalah Tawassul dalam Mendo'a.
- Masalah Qunut Sembahyang Subuh.
- Masalah Hadiah Pahala.
- Masalah Hisab dan Ru'yah.
- Masalah Thalak tiga sekaligus.
- Masalah Tarwih.
- Masalah Wafatnya Nabi 'Isa AS
- Masalah Nabi sesudah Nabi Muhammad s.a.w.
- Masalah Menyentuh Kitab suci A1 Quran.
- Masalah Najis Anjing.
- Masalah Membaca Fatihah di belakang Imam.
- Masalah Riba.
- Masalah Qadha Sembahyang.
- Masalah Bersentuh dengan Wanita.
- Masalah Maulud Nabi.
- Masalah Adzan dengan Piring Hitam.
- Masalah Modemisasi Agama.
- Masalah Tasawuf dan ahli Sufi
- Masalah Penerima Zakat yang delapan
- Masalah Sunnat Qabliyyah Jum'at
- Masalah Bid'ah
- Masalah Berkat
- Masalah Shalat 'Id di lapangan
- Masalah Menulis Qur'an suci dengan huruf latin
- Masalah Kebudayaan dan Kesenian
- Masalah Memfilmkan Nabi-Nabi
- Masalah Membaca Sayyidina.
- Masalah Shalat dengan bahasa Melayu.
- Masalah Judi dan Lotre
- Masalah Talqin
- Masalah Jum'at Hari Raya
- Masalah Salaf dan Khalaf
- Masalah Adzan pertama
- Masalah Niat dan Usholli
- Masalah Ta'addud dan Ibadah
- Masalah Qadha dan Qadar
- Masalah Melihat Tuhan Azza wa Jalla
- http://toko-buku-albarokah.blogspot.com/2009/05/buku-40-masalah-agama-jilid-i.html
- http://toko-buku-albarokah.blogspot.com/2009/05/buku-40-masalah-agama-jilid-ii.html
- http://toko-buku-albarokah.blogspot.com/2009/05/buku-40-masalah-agama-jilid-iii.html
- http://toko-buku-albarokah.blogspot.com/2009/05/buku-40-masalah-agama-jilid-iv.html
Friday, February 27, 2015
Siapakah 73 Golongan Akidah Dalam Islam
Rasulullah pernah bersabda bahwa umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan akidah dan hanya 1 saja yang benar. Nah siapakah golongan-golongan itu? Rasulullah memberikan beberapa petunjuk namun tidak menyebutkan dengan sangat detail, sehingga penafsirannya masih terbuka.
Berikut salah satu kutipan hadis tentang 73 firqah/golongan:
Dari Abi Hurairah Rda, beliau berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Telah berfirqah-firqah (golongan) orang Yahudi atas 71 firqah dan orang Nashara seperti itu pula dan akan berfirqah ummatku atas 73 firqah" (Hadits riwayat Imam Tirmidzi)Salah seorang ulama yang mencoba membuat daftar 73 golongan tersebut adalah Mufti Syaikh Sayid Abdurrahman bin Muhammad bin Husein bin Umar dalam kitabnya Bugyatul Mustarsyidin, pada halaman 398, cetakan Mathba’ah Amin Abdul Majid Cairo. Beliau menyebutkan bahwa 72 golongan (firqah) yang sesat itu pada intinya adalah 7 golongan saja, yaitu:
- Kaum Syi’ah, kaum yang berlebih-lebihan memuja Saidina Ali Karamallahu wajhahu. Mereka tidak mengakui Khalifah-khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman, Radhiyallahu’anhum. Kaum Syi’ah kemudian berpecah menjadi 22 aliran.
- Kaum Khawarij yaitu kaum yang berlebih-lebihan membenci Saidina 'Ali Kw. bahkan ada di antaranya yang mengkafirkan Saidina Ali. Firqah ini berfatwa bahwa orang-orang yang membuat dosa besar menjadi kafir. Kaum Khawarij kemudian berpecah menjadi 20 aliran.
- Kaum Mu’tazilah, yaitu kaum yang berpaham bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat, bahwa manusia membuat pekerjaannya sendiri, bahwa Tuhan tidak bisa dilihar dengan mata dalam syurga, bahwa orang yang mengerjakan dosa besar diletakkan di antara dua tempat, dan mi’raj Nabi & Muhammad hanya dengan ruh saja, dan lain-lain. Kaum Mu’tazilah berpecah menjadi 20 aliran.
- Kaum Murji’ah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa membuat ma’siyat (kedurhakaan) tidak memberi mudharat kalau sudah beriman, sebagai keadaannya membuat kebajikan tidak memberi manfa’at kalau kafir.
- Kaum Najariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa perbuatan manusia adalah makhluk, yakni dijadikan Tuhan, tetapi mereka berpendapat bahwa sifat Tuhan tidak ada. Kaum Najariyah pecah menjadi 3 aliran.
- Kaum Jabariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa, manusia “majbur”, artinya tidak berdaya apa-apa. Kasab atau usaba tidak sama sekali. Kaum ini hanya 1 aliran.
- Kaum Musyabbihah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa ada keserupaan Tuhan dengan manusia, umpamanya bertangan, berkaki, duduk 1 di kursi, naik tangga, turun tangga dan lain-lainnya. Kaum ini hanya 1 aliran saja.
- Kaum Syi'ah 22 aliran.
- Kaum Khawarij 20 aliran.
- Kaum Mu’tazailah 20 aliran.
- Kaum Murjiah 5 aliran.
- Kaum Najariah 3 aliran.
- Kaum Jabariah 1 aliran.
- Kaum Musyabihah 1 aliran.
Jika 72 ini ditambah dengan 1 aliran lagi yaitu paham kaum Ahlusunnah Wal Jamaah / Sunni maka total menjadi 73 firqah, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW. dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.
Demikianlah daftar golongan akidah menurut Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husain bin Umar al-Masyhur. Beliau wafat pada tahun 1320 H, atau 1902 M. Jika kita membuat studi serupa dengan kasus di zaman ini, masih ada kemungkin akan ada perbedaan di sana-sini karena sejak 1320H/1902M banyak muncul golongan-golongan baru yang menyimpang.
Rujukan
- Kitab Bugyatul Mustarsyidin karangan Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husain bin Umar al-Masyhur Ba’alawi (Mufti Negeri Hadlromaut) online: http://e-pustakaislam.blogspot.com/2013/11/bughyatul-mustarsyidin.html
- Kitab Bugyatul Mustarsyidin online https://mtaufiknt.wordpress.com/2011/11/24/download-kitab-bughyatul-mustarsyidin/
- I'tiqad Ahlusunnah Wal Jamaah karangan K.H. Siradjuddin Abbas
- Kisah hidup Habib Abdur Rahman al Mansyur http://bahrusshofa.blogspot.com/2011/10/habib-abdur-rahman-al-masyhur.html / http://kitab-kuneng.blogspot.com/2011/10/habib-abdur-rahman-al-masyhur.html
Buku I'tiqad Ahlusunnah Wal Jamaah karangan K.H. Siradjuddin Abbas
Rasulullah pernah menyatakan bahwa setelah kepergian beliau umat Islam akan berpecah kepada banyak golongan, dan hanya 1 golongan saja yang benar. Perpecahan yang dimaksud ini adalah perpecahan di bidang aqidha/i'tiqad/ keyakinan, bukan sekedar fiqih/syariat. Perbedaan dalam syariat dibenarkan asalkan ada dalilnya, misalnya saat ini ada 4 mazhab besar fiqih dalam Islam (Maliki, Syafi'i, Hanafi, Hambali), yang ke-4 nya berbeda namun semuanya dibenarkan untuk diamalkan.
Salah-satu rujukan yang membahas keyakinan Islam Sunni serta perbedaannya dengan keyakinan lain adalah buku karangan K.H. Siradjuddin Abbas berjudul 'I'tiqad Ahlusunnah Wal Jamaah'.
Berikut ini cover depan, cover belakang dan daftar isi dari buku tersebut.
Berikut ini adalah daftar isi buku 'I'tiqad Ahlussunah Wal Jamaah" karangan K.H. Siradjuddin Abbas.
Buku ini banyak tersedia di toko buku Islam, terutama yang fokus ke Sunni/Ahlusunnah Wal Jamaah. Saya sendiri mendapatkan buku ini di toko buku online Al Barokah.
Salah-satu rujukan yang membahas keyakinan Islam Sunni serta perbedaannya dengan keyakinan lain adalah buku karangan K.H. Siradjuddin Abbas berjudul 'I'tiqad Ahlusunnah Wal Jamaah'.
Berikut ini cover depan, cover belakang dan daftar isi dari buku tersebut.
![]() |
Sampul depan buku I'tiqad Ahlusunnah Wal Jamaah |
![]() |
Sampul belakang buku I'tiqad Ahlusunnah Wal Jamaah |
Berikut ini adalah daftar isi buku 'I'tiqad Ahlussunah Wal Jamaah" karangan K.H. Siradjuddin Abbas.
- Keterangan umum |
- I’tiqad kaum Ahlussunnah wal Jama’ah
- Daftar ringkas i’itiqad kaum Ah-lussunnah wal Jama’ah
- Sejarah ringkas paham Syi'ah
- I’itiqad kaum Syi’ah yang bertentangan dengan i’itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama’ah
- Sejarah ringkas Paham Khawarij
- I’itiqad kaum Khawarij yang bertentangan dengan i’itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama’ah
- Sejarah ringkas Paham Murjiah
- I'itiqad kaum Murjiah yang bertentangan dengan i’itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama’ah
- Seiarah ringkas paham Mu’tazilah
- I’itiqad kaum Mu’tazilah yang bertentangan dengan i’itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama’ah
- Sejarah ringkas paham Qadariyah
- I’itiqad kaum Qadariyah yang bertentangan dengan i’itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama’ah
- Sejarah ringkas paham Jabariyah
- I’itiqad kaum Jabariyah yang bertentangan dengan i’itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama’ah
- Sejarah ringkas paham Najariyah
- I’itiqad kaum Najariyah yang bertentangan dengan i’itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama’ah
- Sejarah ringkas faham Musyabbihah
- I’itiqad kaum Musyabbinh yang bertentangan dengan i’itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama’ah
- Sejarah Ringkas Paham lbnu Taimiyah
- Fatwa-fatwa Ibnu Taimiyah yang bertentangan dengan fatwa-fatwa kaum Ahlussunnah wal jama’ah
- Sejarah ringkas paham Wahabi
- I’itiqad kaum Wahabi yang bertentangan dengan i’itiqad kaum Ahlussunnah waljama’ah
- Sejarah ringkas aham Bahaiyah
- I'tiqad kaum Bahaiyah yang bertentangan dengan i’itiqad kaum Ahlussunnah waljama'ah
- Sejarah ringkas paham Ahmadiyah
- I’itiqad kaum Ahmadiyah yang bertentangan dengan i’itiqad kaum Ahlussunnah waljama’ah
- Jadwal kesimpulan perbedaan i’itiqad yang sangat prinsipil antara kaum Ahlussunnah wal Jama'ah dengan firqah-firqah lain
- Kitab-kitab penting dalam lingkungan kaum Ahlusunnah wal Jama'ah
- Penutup
Buku ini sengaja ditulis dengan tujuan membukakan pintu hati bagi para pembaca umat Islam untuk mengetahui dan lebih memahami lagi aqidah Ahlussunah wal Jamaah. Suatu aliran atau faham yang paling banyak dianut oleh umat Islam Indonesia.
Pembahasan dalam buku ini tidak terbatas hanya sekitar faham Ahlussunah Wal Jamaah saja, tapi juga dibahas aliran-aliran / firqah - firqah lain seperti faham : Syi’ah, Khawarij, Murjiah, Mu'tazilah, Qadariyah, Jabariyah, Najariyah, Musyabbihah, fatwa-fatwa Ibnu Taimiyah , Wahabiyah, Bahaiyah dan Ahmadiyah dibahas seluas-luasnya dengan satu tujuan menghilangkan kesimpangsiuran faham yang beredar di umat Islam selama ini.
Dengan membaca buku ini masyarakat/umat Islam akan tahu perbedaan dan pertentangan antara firqah-firqah tersebut diatas dengan aqidah Ahlussunah Wal Jamaah.
Dengan demikian diharapkan setelah memahami isi buku ini kia bisa mengorekst cMri dan menemukan faham yang tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.
Buku ini banyak tersedia di toko buku Islam, terutama yang fokus ke Sunni/Ahlusunnah Wal Jamaah. Saya sendiri mendapatkan buku ini di toko buku online Al Barokah.
Saturday, January 24, 2015
Istilah Makanan Mengandung Babi
Kadang-kadang penjual makanan sudah menyatakan bahwa produknya mengandung babi, namun dengan istilah yang tidak biasa bagi orang Islam.
Berikut ini beberapa istilah bahasa Inggris untuk babi yang terdapat dalam makanan:
Berikut ini beberapa istilah bahasa Inggris untuk babi yang terdapat dalam makanan:
- Pig: hewan babi, khususnya babi muda dengan berat kurang dari 50 kg
- Pork: daging babi
- Swine: istilah untuk seluruh spesies babi
- Hog: babi dewasa dengan berat melebihi 50 kg
- Boar: babi liar, babi hutan, atau celeng
- Lard: lemak babi, biasa digunakan sebagai minyak untuk masakan atau kue serta bahan sabun
- Bacon: daging hewan yang diasapi, terutama babi
- Ham: daging paha babi yang telah diawetkan
- Sow: babi betina dewasa (jarang digunakan)
- Sow milk: susu babi
- Porcine: sesuatu yang berkaitan atau berasal dari babi
- Bak: Daging babi dalam Bahasa Tiongkok. Misalnya bak kut teh dan bakkwa. Hati-hati, bakso dan bakpaopun bisa menggunakan daging babi.
- Char siu, chashu, cha siu, char siew: Hidangan Kanton berupa daging babi barbecue.
- Cu nyuk: Daging babi dalam Bahasa Khek/Hakka. Istilah ini digunakan dalam siomay dan bubur.
- Cu Rou: Daging babi dalam Bahasa Mandarin. Sedangkan rou sendiri artinya 'daging'. Misalnya hongshao rou, rou jia mo, tuotuorou, yuxiangrousi.
- Dwaeji: Daging babi dalam Bahasa Korea. Biasanya istilah ini digunakan sebagai varian bulgogi dan galbi.
- Tonkatsu: Hidangan Jepang berupa irisan daging babi yang digoreng dengan lapisan tepung panir.
- Tonkotsu: Hidangan Jepang berupa ramen berkuah putih keruh, terbuat dari tulang, lemak, dan kolagen babi yang direbus berjam-jam.
- Butaniku: Sebutan untuk daging babi dalam bahasa Jepang.
- Yakibuta: Hidangan Jepang mirip char siu, biasanya untuk topping ramen.
- Nibuta: Hidangan babi berupa pundak babi yang dimasak perlahan dengan sedikit kuah.
- B2: Sebutan untuk makanan berbahan daging babi di daerah Batak dan Yogyakarta.
- Khinzir: Babi dalam Bahasa Arab dan Melayu
- http://www.islamedia.co/2015/01/penting-kenali-istilah-lain-dari-babi.html
- http://food.detik.com/read/2015/01/23/172154/2812278/901/1/kenali-istilah-istilah-asing-terkait-babi-yang-sering-ada-di-restoran
- http://food.detik.com/read/2015/01/21/061423/2809095/901/benarkah-siomay-dan-bubur-cu-nyuk-mengandung-babi
- http://en.wikipedia.org/wiki/Pork
- Swine / Domestic Pig http://en.wikipedia.org/wiki/Domestic_pig
- http://en.wikipedia.org/wiki/Lard
- http://en.wikipedia.org/wiki/Bacon
- http://en.wikipedia.org/wiki/Ham
- Tonkatsu http://id.wikipedia.org/wiki/Tonkatsu
- Istilah Butaniku http://japanesefile.com/Nouns/butaniku_3.html
- Resep Yakibuta http://www.japanesecooking101.com/yakibuta-recipe/
- Resep Nibuta http://www.lafujimama.com/2014/05/japanese-simmered-pork-shoulder/
- Arti kata Dwaeji dalam bahasa Korea http://www.9korea.com/dictionary/dwaeji/
Subscribe to:
Posts (Atom)