Sunday, December 23, 2012

Macam-macam Sabar

Sabar itu terbagi dalam tiga macam:
  1. Sabar melaksanakan perintah dari Allah SWT
  2. Sabar menjauhi larangan dari Allah SWT
  3. Sabar menghadapi segala ujian dari Allah SWT
Sabar melaksanakan perintah Allah SWT contohnya adalah  seperti sabar mengerjakan shalat, berpuasa, berjuang, dan sebagainya. Semuanya itu bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan.

Sekiranya kita berhasil sabar melaksanakan perintah dari Allah SWT, maka lebih sukar lagi bagi kita untuk sabar menjauhi larangan dari Allah SWT.  Terutama untuk bisa sabar menjauhi larangan Allah SWT pada maksiat pandangan mata.

Setelah kita bersabar terhadap segala larangan Allah SWT, maka lebih sukar lagi bagi kita untuk sabar menerima ujian dari Allah SWT. Kita dituntut untuk dapat  sabar terhadap ujian-ujian dari Allah SWT kepada manusia seperti sakit, miskin, difitnah, kematian akan isteri, kematian ibu ayah dan sebagainya. Itu semuanya adalah ujian yang Allah SWT datangkan kepada manusia untuk menguji manusia, siap diantara mereka yang paling baik amalannya di sisi Allah.

Referensi: 

Sunday, November 18, 2012

Hiburan yang tidak menghibur

Salah satu hiburan akhir zaman adalah film buatan Hollywood, seperti film Terminator 2. Film Terminator 2 ini bintang filmnya Arnold, sound tracknya dari Guns N’ Roses.
Arnold ini urusan seks gak beres, selingkuh dengan pembantu rumah tangganya, akhirnya bercerai.a
Sementara Guns N’ Roses kerjanya mabuk dan mengkonsumsi narkoba, akhirnya grup ini pun bubar.
Dari sisi cerita, tokohnya pun diceritakan lahir dari hasil hubungan seks luar nikah.

Jadi apa yang mau diharapkan dari hiburan seperti ini?


Referensi:

Saturday, November 17, 2012

Siapakah Pemimpin Ketujuh di Tiga Negara

Dikatakan dalam hadis, bahwa Islam di dunia akan mengalami penurunan dan kemudian di akhir zaman akan muncul kembali dari sebelah timur. Pada saat ini pusat Islam (Mekah dan Madinah) dikuasai oleh raja dari bani Saud, yang nampaknya tidak ada rencana untuk memunculkan Islam di pentas dunia. Di sisi lain, ada 2 negara di sebelah timur yang penduduk Islamnya cukup banyak, yaitu Malaysia dan Indonesia. Di Indonesia penduduk muslim adalah mayoritas, sedangkan di Malaysia juga mayoritas walaupun tidak semayoritas di Indonesia. Pengamalan Islam juga cukup ramai di Malaysia dan Indonesia, malah ada yang menyatakan penerapan Islam di Indonesia dan Malaysia lebih 'ramah' dibandingkan di negara Arab Saudi.


Ada suatu kesamaan di antara 3 negara ini: semuanya diperintah oleh presiden / raja ke enam! Nah yang menjadi pertanyaan, siapakah yang akan menjadi pemimpin ketujuh di masing-masing negara tersebut. Apakah pemimpin berikutnya akan mengembalikan Islam ke dalam masa gemilang?

Daftar Raja Arab Saudi dari masa ke masa (http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_Saud):

  1. King Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud (1876 – 9 November 1953) ruled 1932[16]–1953
  2. King Saud bin Abdul Aziz (15 January 1902 – 24 January 1969) ruled 1953–1964
  3. King Faisal bin Abdul Aziz (April 1906 – 25 March 1975) ruled 1964–1975
  4. King Khalid bin Abdul Aziz (13 February 1913 – 13 June 1982) ruled 1975–1982
  5. King Fahd bin Abdul Aziz (16 March 1920 – 1 August 2005) ruled 1982–2005
  6. King Abdullah bin Abdul Aziz (born 1 August 1924) ruling since 2005
  7. ?????
Daftar Presiden Indonesia dari masa ke masa

  1. Sukarno (17-8-1945-12 Maret 1967)
  2. Jendral (Purnawirawan) Suharto/Soeharto (12 Maret 1967-21 Mei 1998)
  3. Dr. Baharuddin Jusuf Habibie (21 Mei 1998-20 Oktober 1999)
  4. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) (20 Oktober 1999-23 Juli 2001)
  5. Megawati Sukarnoputri (23 Juli 2001-20 Oktober 2004)
  6. Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktober 2004- ?)
  7. ?????
Daftar Presiden Malaysia dari masa ke masa

  1. Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj (1957-1970)
  2. Tun Abdul Razak bin Datuk Hussein (1970-1976)
  3. Tun Hussein bin Dato' Onn (1976-1981)
  4. Tun Dr Mahathir bin Mohamad (1981-2003)
  5. Tun Abdullah bin Hj Ahmad Badawi (2003-April 2009)
  6. Dato' Mohd Najib Abdul Razak (April 2009-?)
  7. ?????
Presiden Indonesia akan berganti pada tahun 2014

Presiden Malaysia akan berganti pada tahun 2013

Raja Saudi akan berganti ... entah kapan :)

Mari ditunggu saja.

    Sunday, June 10, 2012

    Hilangnya Hidayah Dan Taufik


    Hidayah dan taufik kalau tidak pandai menjaganya akan diambil kembali atau akan hilang dari kita. Di antara sebab-sebab hidayah dan taufik ditarik balik oleh Allah adalah sebagai berikut:

    1. Kita durhaka pada guru yang pernah memberi pengajaran dan lari dari pimpinan. Di waktu itu kita kehilangan pemimpin. Maka hidup kita akan terombang-ambing.
    2. Durhaka kepada orang tua, apabila kita sia-siakan kedua-duanya, kita biarkan ibu dan bapak kita tidak terurus dan terjaga. Apalagi kalau dia sampai marah atau rasa tidak senang dengan kita.
    3. Apabila jiwa kita telah terpengaruh dengan dunia, kita akan merasa tidak suka beribadah, atau mulai terasa berat mengerjakannya, maka perlahan-lahan akan luntur hidayah tersebut dan perkara halal dan haram mulai tidak dipedulikan. Akhirnya perasaan takut kepada Tuhan perlahan-lahan terhapus dari hati kita hingga akhirnya perasaan tersebuthilang sama sekali. 
    4. Menzalimi orang. Dengan sebab menzalimi, perasaan takut kepada Tuhan sedikit demi sedikit dicabut. Setelah itu lalai akan datang. Timbul perasaan malas beribadah. Kemungkaran dan kemaksiatan sedikit demi sedikit sudah berani dibuat. Begitulah seterusnya hingga hanyut dan tenggelam makin dalam.
    5. Seseorang tidak menjaga pergaulannya, dengan bergaul bebas bersama orang-orang yang tidak menjaga syariat. Akhirnya timbul perasaan senang dengan kebebasan itu. Lalu timbul perasaan suka dengan perbuatan maksiat dan setelah itu  hanyut secara total dalam arus kemungkaran dan maksiat. Pada saat itu perasaan takut dengan Tuhan pun hilang sirna.

    Referensi




    Perkara Yang Menjadi Sebab Datangnya Hidayah


    Orang yang mendapat hidayah artinya orang tersebut hatinya terbuka untuk mengamalkan Islam serta memperjuangkan Islam di masyarakat. Orang yang tidak ada hidayah, akan susah untuk mengamalkan Islam.

    Berikut ini beberapa perkara yang menjadi sebab seseorang mendapatkan hidayah Islam:
    1. Orang yang lahir di dalam keluarga yang beragama Islam, maka mereka mendapat didikan dari keluarganya serta melaksanakan ajaran Islam dalam suasana keluarga. Orang ini agak bernasib baik.
    2. Orang yang sejak lahir telah Allah bekalkan kesadaran dan petunjuk di dalam hatinya. Dari kecil mereka sudah suka kepada kebaikan dan kebenaran. Mereka terus mencari dan mengamalkan. Golongan ini sangat sedikit. Ini adalah pemberian Allah secara wahbiah (anugerah / pemberian).
    3. Orang yang di dalam perjalanan hidupnya berjumpa golongan atau kelompok yang beragama Islam dan mengamalkan syariat. Maka dilihat kehidupan yang mengamalkan syariat tersebut begitu baik dan bahagia sehingga membuatnya mengikuti golongan itu.
    4. Orang yang senantiasa mencari-cari kebenaran, mereka senantiasa membaca, mengkaji, membandingkan serta melihat-lihat berbagai golongan dari berbagai-bagai agama dan ideologi serta bergaul dengan golongan itu maka akhirnya mereka bertemu dengan kebenaran itu.
    5. Orang yang mendapat pendidikan Islam, mendengar ceramah agama, ikut kursus agama, menghadiri majelis-majelis agama maka sebagian dari mereka mendapat petunjuk dari mengaji dan mendengar acara-acara tersebut.
    6. Orang yang mendapat ujian oleh Allah, misalnya setelah kaya jatuh miskin, atau mendapat sakit parah, atau ditimpa bencana alam dan lain-lain lagi. Setelah menerima ujian tersebut orang tersebut menjadi sadar dan insyaf. Dari situ dia kembali mendekati diri kepada Allah SWT.
    7. Orang yang mendapat kebenaran, karena Allah beri mereka pengalaman alam kerohanian/kebatinan seperti sewaktu mimpi melihat alam barzakh, dia melihat orang kena azab, atau dia sendiri yang kena azab atau melihat Qiamat atau Allah perlihatkan kepadanya pohon bersujud, pohon bertasbih, dan lain-lain lagi hal yang ajaib. Setelah itu mereka pun kembali kepada kebenaran.
    8. Orang yang sadar setelah melihat ada golongan atau keluarga yang kehidupan dunianya begitu hebat, rumah besar, kaya-raya, kendaraan yang mewah, harta banyak tapi kehidupan keluarga itu senantiasa porak-peranda, krisis sering terjadi, kasih sayang tidak ada, masing-masing membawa keinginan sendiri, ukhwah (persaudaraan) tidak ada ; maka dari peristiwa itu mereka sadar dan insyaf bahwa kemewahan hidup di dunia tidak menjamin mendapat kebahagiaan, apa lagi untuk di Akhirat kelak. Dari peristiwa itu orang tersebut jadi mendekatkan diri kepada Islam.
    9. Orang yang mereka memiliki kehidupan mewah, serba ada, apapun yang diinginkan dapat, pangkat ada, banyak uang, namun kebahagiaan tidak dirasakan, hidup di dalam keluarga porak-peranda, lalu akhirnya mereka insyaf dan sadar akhirnya mencari jalan kebenaran.
    10. Orang yang mendapat petunjuk karena ada orang yang soleh atau orang yang bertaqwa mendoakannya, lalu doanya dikabulkan oleh Allah, maka Islamlah dia. Contohnya adalah seperti dalam kisah Sayidina Umar Al Khattab yang mendapat petunjuk karena beliau didoakan oleh Rasulullah SAW. 
    Hidayah ini dapat datang dan pergi. Jika tidak dijaga dengan baik maka hidayah ini dapat hilang tak berbekas. Penjelasan lebih detail ada di artikel Hilangnya Hidayah Dan Taufik

    Referensi


    Saturday, June 9, 2012

    Peristiwa Luar Biasa pada Manusia


    Pada sebagian manusia dapat dijumpai memiliki kemampuan melakukan peristiwa luar biasa ajaib yang tidak terjadi pada manusia pada umumnya. Sebagian peristiwa ini dapat dijelaskan secara fisik, namun sebagian lainnya tidak dapat dijelaskan secara fisik. Peristiwa ajaib ini dapat dibagi menjadi empat kategori, berdasarkan di  tangan siapa peristiwa terseut terjadi:

    1. Mukjizat: terjadi kepada para rasul a.s. sebagai bukti kerasulan mereka untuk menantang penentang-penentang mereka.
    2. Karamah: terjadi kepada kekasih-kekasih Allah (para wali) lambang kemuliaan yang Allah beri kepada mereka.
    3. Maunah: terjadi kepada orang-orang mukmin dengan berkat guru atau amalan tertentu yang diistiqamahkan.
    4. Sihir: terjadi di tangan orang-orang fasik atau kafir secara istidraj (dalam murka Tuhan).
    Referensi:

    Peringkat Suami Dalam Memenuhi Keperluan Istrinya


    Setiap suami memiliki kewajiban memenuhi perkara-perkara yang diperlukan istrinya.

    Keperluan istri dapat dibagi menjadi keperluan asas/primer dan keperluan yang tidak asas (sekunder). Keperluan primer ini misalnya makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal. Jika keperluan ini tidak dipenuhi memang dapat mengganggu hal-hal fardhu ain, misalkan jika tidak ada makanan/minuman maka bisa kelaparan/kurang gizi dan jatuh sakit, jika tidak ada pakaian maka tidak dapat menutup aurat, ataupun kedinginan. Jika tidak ada tempat tinggal yang layak maka bisa jadi aurat ternampak, ataupun kedinginan, kepanasan, kehujanan, dan sebagainya.

    Keperluan selain yang primer tersebut adalah keperluan yang tidak asas, yang kalau tidak ada maka tidak mengapa, namun kalau ada akan mempermudah kehidupan. Keperluan sekunder ini misalnya kendaraan, alat komunikasi, perabotan dan sebagainya. Keperluan sekunder ini jika ditangani dengan tepat dapat mempermudah kehidupan, namun jika berlebihan malah dapat jadi melalaikan, misalkan dengan alat komunikasi jadinya malah asyik mengobrol ke sana kemari sehingga mengabaikan kewajiban-kewajiban. Kendaraan juga kalau berlebihan bisa jadi dipakai bermegah-megah.

    Keperluan primer dan sekunder tersebut dalam keluarga menjadi tanggung jawab suami. Dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut, para suami dapat dibagi menjadi beberapa peringkat sebagai berikut:

    1. Suami As Siddiqin: Suami yang mampu, senantiasa peka dan siap siaga memberi tanggung jawab kepada isteri dengan tidak usah diminta-minta oleh para isteri. Dia selalu saja tahu hal-hal mendasar/primer yang diperlukan oleh istrinya, seperti makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal. Suami tersebut juga mengetahui keperluan sekunder istrinya yang tidak berlebihan, yang masih dibenarkan oleh syariat. Jika suami tersebut memiliki kemampuan, dia tidak keberatan memenuhi keperluan sekunder istrinya.
    2. Suami Muqorrobin: Suami yang juga mampu, senantiasa peka dan bersedia memberi keperluan primer/asas  kepada isteri-isteri tanpa diminta oleh sang isteri. Namun di luar yang perlu tersebut, dia tidak akan memberi. Dia hanya akan memberi keperluan sekunder jika diminta. Jika suami mampu, dia tidak keberatan memenuhi keperluan sekunder yang diminta istrinya.
    3. Suami Soleh: Suami yang tidak memberikan apa-apa ke istri kalau tidak diminta. Namun demikian kalau diminta oleh istrinya, sang suami tidak keberatan memenuhi permintaan istrinya tersebut jika suami tersebut memiliki kemampuan.
    4. Suami Fasik: Suami yang mampu tetapi tidak tahu atau tidak mau tahu terhadap keperluan isteri-isterinya, sekalipun yang primer. Kalau diminta pun, dia tidak mau bertanggungjawab. Kalau dia memberi juga, dengan rasa terpaksa.  Suami begini lebih suka kalau isteri bekerja untuk boleh menanggung diri sendiri bahkan kalau boleh dia menumpang makan  dari hasil usaha isteri. 

    Referensi:




    Sunday, April 22, 2012

    Pacaran Islami

    Dalam tulisan berikut ini saya membuat uraian singkat mengenai tajuk pacaran islami.
    Dari arti kata, pacaran mempunyai arti sebagai berikut (menurut KBBI)

    1 pa.car kl 1 n tumbuhan kecil yg daunnya biasa dipakai untuk pemerah kukubatang inai lawsonia inermiskl 2 n daun inai -- cina kl1 makanan berbutir warna-warni dibuat dr tepung sagu atau acibiasanya digunakan sbg isi minuman panas dicampur dng guladan santan 
    2 pa.car kl 1 n teman lawan jenis yg tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih kekasih 
    ber.pa.car.an v kl 1 bercintaan; berkasih-kasihankedua remaja itu sudah ~ sejak mereka duduk di kelas tiga sekolah menengah tingkat atas
    pa.car.an v kl 1 berpacaran


    Arti istilah pacar yang relevan adalah arti yang kedua, yaitu "teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih kekasih". Dalam arti kamus tersebut tidak disebutkan kedua pihak tersebut sudah menikah atau belum, namun sudah lumrah di masyarakat bahwa hubungan pacaran yang dimaksud tersebut adalah hubungan antara dua orang yang tidak terikat pernikahan, bahkan dikatakan bahwa pacaran adalah satu tahap menuju pernikahan.

    Dalam Islam, pergaulan seorang wanita dengan lelaki itu terbatas kepada orang-orang berikut ini [REF]:
    1. Suaminya.
    2. bapak mertua.
    3. bapaknya dan keturunannya ke atas.
    4. paman baik dari pihak ayah maupun ibu
    5. saudara laki-lakinya (saudara kandung & saudara tiri).
    6. Anak laki-lakinya.
    7. Anak laki-laki suaminya (anak tiri).
    8. Anak laki-laki susuannya.
    9. keponakan (anak dari saudaranya yang laki-laki atau perempuan).
    10. Anak susuan saudara laki-laki susuannya.
    11. Cucu laki-lakinya dan seterusnya kepada keturunannya ke bawah.
    12. Anak kepada adik-beradik sesusuan (anak saudara susu).

    Dengan demikian adanya hubungan cinta kasih seorang wanita dengan orang-orang yang tidak termasuk di daftar di atas tidak dapat dikatakan sebagai suatu pergaulan yang Islami.

    Pada seorang laki-laki juga berlaku sebaliknya, yaitu pergaulannya dengan wanita terbatas kepada istrinya, mertuanya, dan seterusnya.

    Selain itu juga disebutkan adanya bahaya pandang-memandang /berpandangan antar lawan jenis. Berikut ini beberapa bahayanya:

    Allah SWT berfirman yang bermaksud :
    "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan mereka karena yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan jangan memperlihatkan perhiasan mereka." (An Nur : 30-31)
    Rasulullah SAW bersabda dengan arti sebagai berikut:
    "Pandangan mata itu panah yang beracun dari panah-panah iblis. Oleh karena itu barang siapa yang meninggalkan pandangan karena takut dari siksa Allah serta iman, maka ia akan memperoleh kemanisan iman dalam hatinya."
    Perkataan dari Nabi Isa a.s.
    "Takutlah kamu sekalian pada pandangan karena sesungguhnya ia dapat menumbuhkan syahwat di dalam hati dan dapat menimbulkan fitnah (godaan) karena pandangan itu."
    Perkataan dari Nabi Sulaiman a.s kepada puteranya:
    "Hai anakku! Berjalanlah di belakang harimau dan ular-ular besar yang berwama hitam dan janganlah kamu berjalan di belakang seorang perempuan."

    Sebenarnya masih ada aspek-aspek lain, namun supaya tidak terlalu panjang saya batasi dulu.

    Pacaran saat ini mempunyai beberapa fungsi:
    • tahap awal menuju pernikahan
    • memenuhi kebutuhan fitrah yaitu bercinta kasih antara lawan jenis 
    Kesimpulan

    • Pacaran yaitu hubungan cinta kasih antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang belum menikah tidak sesuai dengan ajaran Islam dilihat dari aspek pergaulan lawan jenis dan dari aspek pandang-memandang antara laki-laki dan perempuan.
    Saran
    • Perlu membuat solusi permasalahan ini, tidak sekedar protes-protes saja. 
    • Untuk menuju pernikahan sebenarnya dalam Islam sudah ada tahapnya sendiri yang tidak memerlukan pacaran. 
    • Untuk memenuhi kebutuhan fitrah akan lawan jenis, sudah ada solusinya yaitu menikah,namun pada saat ini pernikahan sering tertunda karena berbagai faktor, misalkan belajar, ekonomi, dan sebagainya. Perlu solusi supaya kebutuhan akan lawan jenis ini dapat segera ditunaikan dalam hubungan pernikahan.

    Referensi:

    Saturday, April 21, 2012

    Sikap Orang Islam Terhadap Hadis Imam Mahdi


    Berikut ini beberapa macam sikap orang Islam terhadap isu Imam Mahdi:
    1. Menolak akan adanya Imam Mahdi
    2. Menerima akan adanya Imam Mahdi, namun beranggapan kedatangan Imam Mahdi bukan dalam waktu dekat, jadi tidak perlu terlalu diperhatikan.
    3. Menerima adanya Imam Mahdi dalam waktu dekat, namun pasif saja menunggu kedatangannya. Kalau nanti ada, ya ikut. Kalau belum ada , ya sudah ditunggu saja.
    4. Orang yang memperjuangkan Islam , namun kurang setuju pembahasan Imam Mahdi dalam perjuangan, karena ditakutkan dengan adanya keyakinan terhadap Imam Mahdi, orang akan jadi malas berjuang. Kelompok ini adalah reaksi terhadap nomor #3 di atas. [contoh 1] [contoh 2]. Bagi golongan ini Imam Mahdi dan memperjuangkan Islam adalah dua hal yang tidak dapat digabungkan.
    5. Menerima adanya Imam Mahdi, mempersiapkan diri untuk menerima kedatangannya, memperjuangkan sistem Islam yang diperlukan untuk munculnya Imam Mahdi
    Menurut saya sikap seorang Muslim yang seharusnya adalah mempelajari Imam Mahdi berdasarkan informasi dari Al Quran & Al Hadits, kemudian dari situ menentukan sikap yang seharusnya dikerjakan. Dari analisa yang telah saya lakukan, datangnya Imam Mahdi tidak akan lama lagi, jadi sikap yang sebaiknya dilakukan adalah point nomor #5.
    Jika ilmu kurang dan semangat juang tidak ada, paling banter orang akan mengerjakan point #3. Jika semangat juang ada, dan gemes terhadap orang yang bersikap fatalistik (#3) , maka orang akan ambil posisi nomor #4.
    Daripada mengerjakan point #4, tentunya lebih baik point #5, karena perjuangan yang dikerjakan akan lebih lengkap & menyeluruh. Point #5 umum dikerjakan orang Syiah, namun jarang di golongan Sunni. Satu dua saja orang Sunni yang berjuang dengan membawa isu Imam Mahdi.
    Contoh Sunni yang memperjuangkan Imam Mahdi adalah Abuya Ashaari Muhammad at Tamimi, yang dengan jemaahnya mempersiapkan kedatangan Imam Mahdi dengan cara memperbaiki diri agar layak menjadi pengikut Imam Mahdi, serta mempersiapkan sistem-sistem Islam yang diperlukan untuk kedatangan Imam Mahdi.
    Moga-moga kita dirizkikan menikmati zaman pemerintahan Imam Mahdi yang sangat
    dipenuhi keadilan dan sangat jauh dari kezaliman. Amiin.

    Referensi

    Akhlak Rasulullah



    Sayidina Hassan ra berkata: "Saya menanyakan tentang kelakuan Rasulullah saw pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersamanya.

    Jawabnya: "Adalah Rasulullah saw selalu periang orangnya, pekertinya mudah dilayan, selalu berlemah lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya bersih, tidak banyak bergurau atau beromong kosong, segera melupakan apa yang tidak disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap padanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas padanya tiga perkara: tidak suka mencela dan memburukkan orang, tidak suka mencari keaiban orang, tidak bicara mengenai orang kecuali yang berfaedah dan mendatangkan pahala."

    Friday, April 20, 2012

    Ya Rasulullah Salaamun Alaik



    Ya Rasulallaah salaamun 'alayk/yaa rafii'asyaa niwad-daraji
    Wahai Rasulullah SAW, salam sejahtera atasmu
    Wahai yang sangat tinggi martabat dan derajatnya

    'Ath-fatan yaa jiiratal 'aalami/yaa uhaylal juudi wal karami
    Memang benar lemah lembutmu wahai pimpinan para tetangga
    Wahai orang yang ahli berderma dan bermurah hati

    Nahnu jiiraanun bidzal haraami/haramal ihsaani wal hasani
    Kami, para tetanggamu di tanah haram (Mekah)
    Tanah yang mengandung kesempurnaan dan kebaikan

    Nahnu min qawmin bihii sakanuu/wa bihii min khawfihim aaminuu
    Kami keturunan orang yang tertinggal di tempat itu
    Di tempat itu mereka menjadi aman tentram dari rasa ketakutan


    Wa bi-aayaatil qur-aani 'unuu/fat-ta-idfiinaa akhaal wahani
    Dengan ayat-ayat al-Qur'an mereka terpelihara
    Semoga tidak ada di antara kami yang berhati lemah dan pengecut


    Na'riful bath-haa wa ta'rifunaa/wash-shafaa wal baytu ya'funaa
    Kami mengenal padang pasir dan ia mengenal kami
    Dan bukit Shafaa dan Baitullah menawan hati kami


    Wa lanal ma'laa wa khayfu minaa/fa'laman haadzaa wakun wakuni
    Kami mempunyai negri Ma'la dan menjadi Khaif di negri Mina
    Ketahuilah dan pahamilah dengan benar tentang hal ini


    Wa lanaa khayral anaami abu/wa 'aliyyul murtadhaa hasabu
    Sebaik-baik makhluk adalah Ayah kami
    Sayyidina 'Ali yang diridai masih keturunannya


    Wa ilas-sibthayni tantasibu/nasaban maa fiihi min dakhani
    Kepada kedua singa (Hasan dan Husain) kami bersaudara
    Tidak ada keraguan tentang garis keturunan kami


    Kam imaamin ba'dahu khalafuu/minhu saadaati bidzaa 'urifuu
    Berapa banyak imam yang muncul dari keturunannya
    Di antara mereka yang dikenal dengan gelar sayyid


    Wa bihaadzal wash-fu qad wushifu/min qadiimid-dahri waz-zamani
    Dengan gelar itulah, mereka digambarkan orang
    Gelar yang dimiliki keturunan sejak masa dulu


    Mitslu zaynal 'aabidiina 'alii/wabnihil baaqiri khayri walii
    Di antaranya seperti Zainal Abidina Ali
    Dan putranya Baqir yang merupakan seorang wali terbaik


    Wal imaamish-shaadiqil hafali/wa 'aliyyidz-dzil 'ulal yaqini
    Dan Imam Ja'far Shadiq yang sangat terkenal
    Dan Ali yang sangat tinggi maqamnya dan kuat keyakinannya


    Fahumul qawmul ladziina huduu/wa bifadhlillaahi qad sa'iduu
    Mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk
    Dan dengan karunia Allah mereka bahagia


    Wali ghayrillaahi maa qashaduu/wa ma'al qur-aani fii qarani
    Tujuan mereka hanyalah Allah
    Hanya Al-Qur'an yang mereka pegang


    Ahli baytil musthafath-thuhuri/hum amaanul ardhi fad-dakiri
    Keturunan murni dari keluarga Nabi yang terpilih
    Mereka adalah jaminan bagi keselamatan bumi ini, jadi ingatlah hal itu


    Syubbihuu bil anjumiz zuhuri/mitslu maa qad jaa-afiis-sunani
    Mereka bagaikan bintang-gemintang yang bercahaya
    Sebagaimana telah disebutkan dalam Hadis-Hadis Nabi SAW


    Wa safiinu linnajaati idzaa/khiftu min thuufaani kulli aadza
    Mereka juga bagaikan perahu penyelamat
    Bila engkau merasa takut dari banjir dan hal-hal yang menyakitkan


    Fanju fiihaa laa takuunu kadzaa/wa'tashim billaahi wasta'ini
    Selamatlah kamu di dalamnya tak perlu khawatir
    Dan berpegangteguhlah kamu kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya


    Rabbi fanfa'naa bibar katihim/wahdinal husna bi hurmatihim
    Wahai Tuhan, berikanlah kami manfaat dengan keberkahan mereka
    Dan tunjukkanlah kami kebaikan dengan kehormatan mereka


    Wa amitnaa fii thariiqatihim/wa mu'aafatin minal fitani
    Dan wafatkanlah kami dalam jalan mereka
    Dan terlindungi dari fitnah keduniawian

    Sumber: http://www.haqqanisoul.com/forum/topics/ya-rasulallaah-salaamun-alayk

    Saturday, March 24, 2012

    Bagaimana Allah Mengubah Nasib Suatu Kaum



    Bangsa Indonesia saat ini berada dalam keadaan yang kurang baik, walaupun ada yang menyatakan bahwa mayoritas orang Indonesia bahagia. Banyak korupsi, banyak tindak kejahatan, banyak bencana banyak orang miskin, dan macam-macam lagi.

    Petunjuk untuk memperbaiki hal ini salah satunya disebutkan di surat Al Ra'ad ayat 11:
    "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
    Jadi untuk dapat memperbaiki keadaan bangsa ini, yang perlu dilakukan adalah mengubah apa yang ada dalam diri manusia-manusianya, yaitu apa yang ada dalam hatinya. Hal-hal yang perlu diperbaiki ini secara garis besar dapat dibagi menjadi Aqidah (Keyakinan), Syariat (amalan fisik) dan Tasawuf (amalan batin).

    Namun demikian ada juga yang menafsirkan surat tersebut dengan berbeda, yaitu "Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah dirinya sendiri". Kalau ditafsirkan seperti itu, artinya kemajuan kaum tersebut sepenuhnya urusan orang-orangnya, tidak ada bantuan  Allah di situ. Jika demikian, artinya keyakinan dapat bergeser ke arah Qadariah, yaitu meyakini bahwa perbuatan manusia adalah hasil dari manusia itu sendiri, bukan dari Allah.

    Salah satu kritikan terhadap perkara ini dituliskan oleh KH Siradjuddin Abbas. Berikut ini kutipan dari buku "Sejarah & Keagungan  Madzhab Syafi'i" yang ditulis oleh KH Siradjuddin Abbas:
    Ada orang yang lancang lagi berfatwa di atas mimbar dengan mengatakan "Tuhan tidak bisa merobah nasibmu kalau kamu sendiri tidak merubahnya".
    Alasan yang dikemukakan ialah firman Tuhan:
    "Bahwasanya Allah tidak bisa merobah nasib suatu kaum kecuali kalau mereka merobah sendiri" (Ar Ra'ad:11)Apakah benar tafsir yang macam ini?
    Lihatlah kitab-kitab tafsir yang dipercaya seperti Jalalein, Khazein, Ibnu Katsir, dlll. Tafsir Jalalein mengatakan: "Tuhan Allah tidak emngambil kembali ni'mat-Nya dari mereka, hingga mereka merobah apa yang ada pada mereka, yakni dari kelakuan-kelakuan yang baik dirobah menjadi kelakuakn-kelakuan ma'siat" (Jalalein jilid II halaman 249, yaitu kitab yang dicetak bersama-sama Shawi). 
    Tafsir Khazein mengatakan "Bahwasanya Tuhan Allah tidak merobah apa yang ada pada kamu, yakni sifat dan ni'mat yang telah diberikan kepada mereka, kecuali kalau mereka merobah apa yang ada pada mereka, yaitu hal-hal yang baik ditrukarnya dengan mendurhakai Tuhan dan mendurhakai ni'matNya itu" (Khazein, juz 4, halaman 4).
    Jelaslah menurut tafsir yagn dipercaya bahwa arti ayat itu ialah:
    "Bahwasanya Tuhan Allah tidak akan mengambil kembali ni'mat yang telah diberikan kepada seseorang, kecuali kalau orang itu sudah mendurhakai Tuhan, yakni tidak memakai ni'mat menurut semestinya sesuai dengan kehendak Tuhan yang memberikan ni'mat itu".
    Bukanlah artinya sebagai yang didengung-dengungkan oleh "Mujtahid gadungan", yaitu: "Tuhan tidak akan merobah nasib kalau tidak mereka sendiri merobahnya".
    Untuk memperjelas tafsir ayat ini, Tuhan berfirman lagi:
    Artinya: "Hal itu (terjadi disebabkan karena Allah tidak merobah ni'mat yang telah diberikanNya kepada sesuatu kaum, kecuali kalau kaum itu sudah merobah hal mereka sendiri (dari tha'at menjadi durhaka) An Faal :53

    Wednesday, March 21, 2012

    Tentang Tawasul

    Sebuah tulisan tentang tawasul:

    Soal tawasul itu di dalam ajaran Islam kedudukannya jaiz atau dibolehkan (mubah) untuk melakukannya. Allah memberikan jalan-jalan yang mana doa-doa yang kita panjatkan itu lebih cepat dikabulkan melalui tawasul. Dan tujuannya adalah utk dapatkan taqwa. Di dalam surah Al Maidah 34 dan 35 Allah berikan panduan kepada kita untuk bertawasul. Sayidina Umar RA telah tunjukkan kpd kita dengan berdoa memohon turun hujan dengan menyebut nama paman Rasulullah yakni sayidina Abbas RA sehingga turun hujan dengan izin Allah. Banyak lagi dalil-dalil tentang dibolehkannya bertawasul ini, kita bisa merujuk kitab yg berjudul "Aqidah Ahlussunah wal Jamaah" karangan Kiyai Haji Sirajuddin Abbas.

    Jadi dalam bertawasul kita meminta kepada Allah dengan menyebut nama orang-orang yang dicintai oleh Allah swt seperti para Nabi, Rasul ataupun para awliya (para wali / kekasih-kekasih Allah).

    Seperti mana kalau kita mau meminta proyek kepada orang penting spt Presiden maka kita menyampaikan permohonan kita itu melalui orang yang dekat dengan Presiden sepaya permintaan kita itu diterimanya. Tapi dalam hati kita tetap meminta dari Allah, bersandar kepada Allah dan bergantung hanya kepada Allah. Bilamana permohonan tertunai, maka kita yakin Allah lah yang telah menerimanya dan mengabulkannya karena Allah lah saja yg Maha Berkuasa diatas segala sesuatu.

    Sama keadaannya seperti waktu kita makan untuk hilangkan lapar. Ikhtiar kita adalah dengan makan tapi yang menghilangkan rasa lapar itu adalah Allah bukan lah makanan itu. Karena yang ada kuasa untuk menghilangkan rasa lapar itu adalah hanya Allah. Makhluk apapun tidak ada sedikitpun kuasa melainkan kuasa yg Allah telah izinkan dengan kadar tertentu saja tidak lebih. Wallahu a'lam semoga bermanfaat.

    Tulisan lain tentang tawasul: http://kawansejati.org/tawasul

    Friday, February 24, 2012

    Akhlak Nabi Muhammad SAW

    Seorang Arab badui menemui Sayyidiina Umar dan dia meminta, "Ceritakan padaku akhlak Muhammad." Umar menangis mendengar permintaan itu. Ia tak sanggup berkata apa-apa. Ia menyuruh Arab badui tersebut menemui Sayyidina Bilal.

    Setelah ditemui dan diajukan permintaan yang sama, Bilal pun menangis, ia tak sanggup menceritakan apapun. Bilal hanya dapat menyuruh orang tersebut menjumpai Ali bin Abi Thalib KW.

    Orang Badui ini mulai heran. Bukankah Umar merupakan seorang sahabat  Nabi, begitu pula Bilal, bukankah ia merupakan sahabat setia Nabi.  Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad. Dengan  berharap-harap cemas, Badui ini menemui Sayyidina Ali. Sayyidina Ali  dengan linangan air mata berkata : " Ceritakan padaku keindahan dunia  ini!" Badui ini menjawab, "Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan segala keindahan dunia ini..." Ali menjawab, " Engkau tak sanggup  menceritakan keindahan dunia ini, padahal Allah telah berfirman bahwa  sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Muhammad, sedangkan Allah telah berfirman  bahwa sungguh Muhammad memiliki budi pekerti yang agung! (QS. Al-Qalam  68: 4)."

    Badui ini lalu menemui Siti Aisyah r.a. Isteri Nabi yang sering disapa  Khumairah oleh Nabi. Aisyah menjawab,"Khuluquhu al-Quran (Akhlaknya  Muhammad itu Al-Quran)."

    Macam-macam AMIN

    Dalam Bahasa Arab, ada empat perbedaan kata "أمــــــــــين" yaitu :

    1. "AMIN" (aliF dan mim sama-sama pendek),artinya AMAN, TENTRAM

    2. "AAMIN" (alif panjang& mim pendek),artinya MEMINTA PERLINDUNGAN KEAMANAN

    3. "AMIIN" (alif pendek& mim panjang),artinya JUJUR TERPERCAYA

    4. "AAMIIN" (alif& mim sama-sama panjang),artinya YA TUHAN, KABULKAN LAH DOA KAMI

    Mengobati Hati Yang Keras

    Seorang lelaki mendatangi Nabi -shalallahu alaihi wasallam- mengadukan kekerasan hatinya.

    Nabi -shalallahu alaihi wasallam- berkata kepadanya, "Apakah engkau suka  hatimu menjadi lembut dan hajatmu tersampaikan?! Sayangilah anak yatim,  usap kepalanya, beri ia makan dari makananmu, maka hatimu akan menjadi  lembut dan hajatmu akan terpenuhi. "

    Monday, February 20, 2012

    Peringatan Untuk Kaum Perempuan


    Suatu hari setelah selesai dari solat kusuf (solat gerhana), Nabi saw bersabda menceritakan tentang syurga dan neraka yang diperlihatkan kepada baginda ketika solat.

    Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata kebanyakan penghuninya adalah para wanita.”

    Mereka bertanya:  “Kenapa wanita menjadi penghuni neraka, ya.  Rasulullah?” Baginda  menjawab: “Sebab  kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada baginda: “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah ?”

    Baginda menjawab: “(Tidak, tetapi) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya  engkau  berbuat   baik  kepada  salah  seorang  dari mereka pada suatu masa, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) nescaya ia akan berkata: ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.”  (Bukhari dan Muslim) "

    Thursday, February 16, 2012

    Perbedaan Antara Sabar Dan Ikhlas


    Berikut ini adalah perbedaan antara sabar dan ikhlas:
    Sabar : menahan diri dalam melakukan sesuatu atau meninggalkan sesuatu untuk mencari keridhaan Allah. Referensinya adalah dalam Al Quran surat Ar-Ra’d: ayat 22

    Dalam Islam, sabar artinya sanggup menahan diri. Kesusahan yang diterima seseorang tidak menyebabkan terjadinya perubahan perilaku orang tersebut, misal tidak berkata-kata yang tidak perlu, tidak marah, dan sebagainya..
    Ikhlas itu lebih berat dari sabar. Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Dalam Islam, ikhlas berarti berniat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa mengharapkan balasan apapun dari yang selain Allah.
    Ukuran ikhlasnya seseorang adalah bahwa orangyang  ikhlas itu dipuji atau dicaci hatinya sama saja. Dipuji-puji tidak merasa besar, dicaci macam apapun tidak merasa rendah/minder.

    Tips Untuk Menjadi Ikhlas


    Tips untuk ikhlas dapat dibaca di hadis tentang ikhlas yang diriwayatkan oleh Muaz bin Jabal. Tips dari Rasulullah untuk kita dapat ikhlas dapat dibaca di akhir hadis itu, yaitu sebagai berikut:
    • kalau dalam amalanmu ada kelalaian maka tahanlah lidahmu jangan sampai memburukkan orang lain.
    • Ingatlah dirimu sendiri pun penuh dengan aib, maka janganlah mengangkat diri dan menekan orang lain.
    • Jangan riyak (pamer) dengan amal supaya amal itu diketahui orang.
    • Jangan termasuk orang yang mementingkan dunia dengan melupakan Akhirat.
    • Kamu jangan berbisik berdua ketika di sebelahmu ada orang lain yang tidak diajak berbisik.
    • Jangan takabur (sombong) pada orang lain nanti luput amalanmu dunia dan Akhirat dan
    • Jangan berkata kasar dalam suatu majlis dengan maksud supaya orang takut padamu.
    • Jangan mengungkit-ungkit apabila membuat kebaikan.
    • Jangan merobekkan pribadi orang lain dengan mulutmu, kelak engkau akan dirobek-robek oleh anjing-anjing jahanam. Sebagaimana firman Allah yang bermaksud: ‘Di Neraka itu ada anjing-anjing perobek badan manusia
    • Kamu menyayangi orang lain sebagaimana kamu mengasihi dirimu sendiri dan
    • Bencilah apa yang terjadi kepada orang lain apa-apa yang dibenci oleh dirimu sendiri.

    Hadis Tentang Ikhlas


    Berikut ini sebuah hadis tentang ikhlas yang disampaikan oleh Rasulullah kepada Sayidina Muaz. Moga-moga kita dapat menjadi orang yang ikhlas dan segala amalan ibadah kita diterima.
    Rasulullah SAW bersabda: “Puji syukur ke hadrat Allah SWT yang menghendaki agar makhluk-Nya menurut kehendak-Nya. Wahai Muaz!”
    Jawabku: “Ya Saiyidil Mursalin.” Sabda Rasulullah SAW: “Sekarang aku akan menceritakan kepadamu, bahawa apabila dihafalkan (diambil perhatian) olehmu akan berguna tetapi kalau dilupakan (tidak dipedulikan) olehmu maka kamu tidak akan mempunyai hujah di hadapan Allah kelak. Hai Muaz, Allah itu menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Setiap langit ada seorang malaikat yang menjaga pintu langit dan tiap-tiap pintu langit dijaga oleh malaikat penjaga pintu menurut kadarnya pintu dan keagungannya. Malaikat yang memelihara amalan si hamba akan naik ke langit membawa amalan itu ke langit pertama. Penjaga akan berkata kepada malaikat Hafazah: ‘Saya penjaga tukang umpat (membicarakan keburukan orang). Lemparkan balik amalan ini ke muka pemiliknya karena saya diperintahkan untuk tidak menerima amalan tukang umpat.’
    Esoknya naik lagi malaikat Hafazah membawa amalan si hamba. Di langit kedua penjaga pintunya berkata: ‘Lemparkan balik amalan ini ke muka pemiliknya sebab dia beramal karena mengharapkan keduniaan. Allah memerintahkan supaya ditahan amalan ini jangan sampai lepas ke langit yang lain.’
    Kemudian naik lagi malaikat Hafazah ke langit ketiga membawa amalan yang sungguh indah. Penjaga langit berkata: ‘Lemparkan balik amalan ini ke muka pemiliknya karena dia seorang yang sombong’.”
    Rasulullah SAW meneruskan sabdanya: “Berikutnya malaikat Hafazah membawa lagi amalan si hamba ke langit keempat. Lalu penjaga langit itu berkata: ‘Lemparkan balik amalan ini ke muka empunyanya. Dia seorang yang ujub (merasa diri hebat). Allah memerintahkan aku menahan amalan yang ujub.’
    Seterusnya amalan si hamba yang lulus di langit kelima dalam keadaan bercahaya-cahaya dengan jihad, haji, umrah dan lain-lain tetapi di pintu langit kelima penjaganya berkata: ‘Ini adalah amalan tukang hasad (iri dengan nikmat orang lain). Dia sangat benci pada nikmat yang Allah berikan pada hamba-Nya yang lain. Dia tidak redha dengan kehendak Allah. Sebab itu Allah perintahkan amalannya dilemparkan balik ke mukanya. Allah tidak terima amalan pendengki dan hasad.’
    Di langit keenam, penjaga pintu akan berkata: ‘Saya penjaga rahmat. Saya diperintahkan untuk melemparkan balik amalan yang indah ini ke muka pemiliknya karena dia tidak pernah mengasihi orang lain. Kalau orang mendapat musibah dia merasa senang. Sebab itu amalan ini jangan melintasi langit ini.’
    Malaikat Hafazah naik lagi membawa amalan si hamba yang lepas hingga langit ketujuh. Rupa cahayanya bagaikan kilat dan suaranya bergemuruh. Di antara amalan itu ialah sembahyang, puasa, sedekah, jihad, warak (setia) dan lain-lain lagi. Tetapi penjaga pintu langit berkata: ‘Saya ini penjaga sum’ah (ingin masyhur). Sesungguhnya si pengamal ini ingin masyhur dalam kumpulan-kumpulan dan selalu ingin tinggi di saat berkumpul dengan kawan-kawan yang sebaya dan ingin mendapat pengaruh dari para pemimpin. Allah memerintahkan padaku agar amalan ini jangan melintasiku. Tiap-tiap amalan yang tidak bersih karena Allah maka itulah riyak (pamer kebaikan). Allah tidak akan menerima dan mengkabulkan orang-orang yang riyak.’
    Kemudian malaikat Hafazah itu naik lagi dengan membawa amal hamba yakni sembahyang, puasa, zakat, haji, umrah, akhlak yang baik dan pendiam, zikir pada Allah, diiringi malaikat ke langit ketujuh hingga sampai melintasi hijab-hijab dan sampailah ke hadrat Allah SWT. Semua malaikat berdiri di hadapan Allah dan semua menyaksikan amalan itu sebagai amalan soleh yang betul-betul ikhlas untuk Allah.
    Tetapi firman Tuhan: ‘Hafazah sekalian, pencatat amal hamba-Ku, Aku adalah pengintip hatinya dan Aku lebih mengetahui apa yang dimaksudkan oleh hamba-Ku ini dengan amalannya. Dia tidak ikhlas pada-Ku dengan amalannya. Dia menipu orang lain, menipu kamu (malaikat Hafazah) tetapi tidak boleh menipu Aku. Aku adalah Maha Mengetahui. Aku melihat segala isi hati dan tidak akan terlindung bagi-Ku apa saja yang terlindung. Pengetahuan-Ku atas apa yang telah ter- jadi adalah sama dengan pengetahuan-Ku atas apa yang bakal terjadi. Pengetahuan-Ku atas orang yang terdahulu adalah sama dengan pengetahuan-Ku atas orang-orang yang datang kemudian. Kalau begitu bagaimana hamba-Ku ini menipu Aku dengan amalannya? Laknat-Ku tetap padanya.’
    Dan ketujuh-tujuh malaikat beserta 3000 malaikat yang mengiringinya pun berkata: ‘Ya Tuhan, dengan demikian tetaplah laknat-Mu dan laknat kami sekalian bagi mereka.’ Dan semua yang di langit turut berkata: ‘Tetaplah laknat Allah kepadanya dan laknat orang yang melaknat’.”
    Sayidina Muaz kemudian menangis teresak-esak dan berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana aku boleh selamat dari apa yang diceritakan ini?”
    Sabda Rasulullah SAW: “Hai Muaz, ikutilah Nabimu dalam soal keyakinan.”
    Muaz bertanya kembali: “Tuan ini Rasulullah sedangkan saya ini hanya Muaz bin Jabal. Bagaimana saya boleh selamat dan boleh lepas dari bahaya tersebut?”
    Sabda Rasulullah SAW: “Ya begitulah, kalau dalam amalanmu ada kelalaian maka tahanlah lidahmu jangan sampai memburukkan orang lain. Ingatlah dirimu sendiri pun penuh dengan aib, maka janganlah mengangkat diri dan menekan orang lain. Jangan riyak dengan amal supaya amal itu diketahui orang. Jangan termasuk orang yang mementingkan dunia dengan melupakan Akhirat. Kamu jangan berbisik berdua ketika di sebelahmu ada orang lain yang tidak diajak berbisik. Jangan takabur pada orang lain nanti luput amalanmu dunia dan Akhirat dan jangan berkata kasar dalam suatu majlis dengan maksud supaya orang takut padamu. Jangan mengungkit-ungkit apabila membuat kebaikan. Jangan merobekkan peribadi orang lain dengan mulutmu, kelak engkau akan dirobek-robek oleh anjing-anjing jahanam.
    Sebagaimana firman Allah yang bermaksud: ‘Di Neraka itu ada anjing-anjing perobek badan manusia’.”
    Muaz berkata: “Ya Rasulullah, siapa yang tahan menanggung penderitaan semacam itu?”
    Jawab Rasulullah SAW: “Muaz, yang kami ceritakan itu akan mudah bagi mereka yang dimudahkan Allah SWT. Cukuplah untuk menghindar semua itu, kamu menyayangi orang lain sebagaimana kamu mengasihi dirimu sendiri dan benci apa yang berlaku kepada orang lain apa-apa yang dibenci oleh dirimu sendiri. Kalau begitu kamu akan selamat dan dirimu pasti akan terhindar.”

    Foto Batu Terapung

    Isu Foto Batu Terapung


    Foto batu yang dikatakan terapung dari flickr http://www.flickr.com/photos/31573126@N00/17361154/

    Sanggahan Terhadap Isu Batu Terapung 

    Kritik dari seorang blogger:



    The true story of the 'floating rock'
    After sometime of believing that the picture is not true without able to prove it, I finally come accross an arabic forum where the members discussing this. Thanks to image search engines, I can show you the pictures below that show the original rock in several viewing angles. The pictures show why the 'floating rock' is almost so convincing that many people reject to accept that such is only a manipulated image. The rock itself is unique, and is supported by at least three rock structures below it. The supporting rocks seem to be a continuous part of the rock that unite it with the ground. The supporting rocks are relatively very small compared to the size of the rock above them.


    Foto dari sudut lain (dari flickr). Komentar dari pembuat gambar tersebut:
    Yes, This stone is a part of a mountine in Al-Ahsa (East of Saudi Arabia)..I saw some people in Flickr writing some crazy things about it (although all of them were not true)The craziest thing I read about it is that it floats in certain days of the year about 10cm from the ground ^_^ hahahahaI live beside this place, and never see this crazy thing happen O_O ^_^
    Paling mantap adalah penjelasan dari hoax slayer 

    Foto aslinya seperti di bawah ini, terlihat ada 3 batu penyokongnya


    Kalau dizoom nampak lebih jelas batu penyokongnya

    Beberapa gambar yang menarik:




    Video dari youtube 



    Batu di Masjidil Aqsa

    Batu yang dikatakan terapung sebenarnya adalah batu yang terdapat di Dome of Rock di Yerusalem.



    Kesimpulan

    1. Foto batu terapung tersebut adalah tipu-tipuan (hoax) belaka. Lokasi sesungguhnya di Arab Saudi, dan batu itu sebenarnya disokong oleh batu lain, bukan terapung. Foto itu menjadi terapung setelah gambarnya dimanipulasi. 
    2. Batu terapung yang sebenarnya ada di Dome of Rock di kawasan  Masjidil Aqsa di kota Yerusalem.