Sunday, April 22, 2012

Pacaran Islami

Dalam tulisan berikut ini saya membuat uraian singkat mengenai tajuk pacaran islami.
Dari arti kata, pacaran mempunyai arti sebagai berikut (menurut KBBI)

1 pa.car kl 1 n tumbuhan kecil yg daunnya biasa dipakai untuk pemerah kukubatang inai lawsonia inermiskl 2 n daun inai -- cina kl1 makanan berbutir warna-warni dibuat dr tepung sagu atau acibiasanya digunakan sbg isi minuman panas dicampur dng guladan santan 
2 pa.car kl 1 n teman lawan jenis yg tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih kekasih 
ber.pa.car.an v kl 1 bercintaan; berkasih-kasihankedua remaja itu sudah ~ sejak mereka duduk di kelas tiga sekolah menengah tingkat atas
pa.car.an v kl 1 berpacaran


Arti istilah pacar yang relevan adalah arti yang kedua, yaitu "teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih kekasih". Dalam arti kamus tersebut tidak disebutkan kedua pihak tersebut sudah menikah atau belum, namun sudah lumrah di masyarakat bahwa hubungan pacaran yang dimaksud tersebut adalah hubungan antara dua orang yang tidak terikat pernikahan, bahkan dikatakan bahwa pacaran adalah satu tahap menuju pernikahan.

Dalam Islam, pergaulan seorang wanita dengan lelaki itu terbatas kepada orang-orang berikut ini [REF]:
  1. Suaminya.
  2. bapak mertua.
  3. bapaknya dan keturunannya ke atas.
  4. paman baik dari pihak ayah maupun ibu
  5. saudara laki-lakinya (saudara kandung & saudara tiri).
  6. Anak laki-lakinya.
  7. Anak laki-laki suaminya (anak tiri).
  8. Anak laki-laki susuannya.
  9. keponakan (anak dari saudaranya yang laki-laki atau perempuan).
  10. Anak susuan saudara laki-laki susuannya.
  11. Cucu laki-lakinya dan seterusnya kepada keturunannya ke bawah.
  12. Anak kepada adik-beradik sesusuan (anak saudara susu).

Dengan demikian adanya hubungan cinta kasih seorang wanita dengan orang-orang yang tidak termasuk di daftar di atas tidak dapat dikatakan sebagai suatu pergaulan yang Islami.

Pada seorang laki-laki juga berlaku sebaliknya, yaitu pergaulannya dengan wanita terbatas kepada istrinya, mertuanya, dan seterusnya.

Selain itu juga disebutkan adanya bahaya pandang-memandang /berpandangan antar lawan jenis. Berikut ini beberapa bahayanya:

Allah SWT berfirman yang bermaksud :
"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan mereka karena yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan jangan memperlihatkan perhiasan mereka." (An Nur : 30-31)
Rasulullah SAW bersabda dengan arti sebagai berikut:
"Pandangan mata itu panah yang beracun dari panah-panah iblis. Oleh karena itu barang siapa yang meninggalkan pandangan karena takut dari siksa Allah serta iman, maka ia akan memperoleh kemanisan iman dalam hatinya."
Perkataan dari Nabi Isa a.s.
"Takutlah kamu sekalian pada pandangan karena sesungguhnya ia dapat menumbuhkan syahwat di dalam hati dan dapat menimbulkan fitnah (godaan) karena pandangan itu."
Perkataan dari Nabi Sulaiman a.s kepada puteranya:
"Hai anakku! Berjalanlah di belakang harimau dan ular-ular besar yang berwama hitam dan janganlah kamu berjalan di belakang seorang perempuan."

Sebenarnya masih ada aspek-aspek lain, namun supaya tidak terlalu panjang saya batasi dulu.

Pacaran saat ini mempunyai beberapa fungsi:
  • tahap awal menuju pernikahan
  • memenuhi kebutuhan fitrah yaitu bercinta kasih antara lawan jenis 
Kesimpulan

  • Pacaran yaitu hubungan cinta kasih antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang belum menikah tidak sesuai dengan ajaran Islam dilihat dari aspek pergaulan lawan jenis dan dari aspek pandang-memandang antara laki-laki dan perempuan.
Saran
  • Perlu membuat solusi permasalahan ini, tidak sekedar protes-protes saja. 
  • Untuk menuju pernikahan sebenarnya dalam Islam sudah ada tahapnya sendiri yang tidak memerlukan pacaran. 
  • Untuk memenuhi kebutuhan fitrah akan lawan jenis, sudah ada solusinya yaitu menikah,namun pada saat ini pernikahan sering tertunda karena berbagai faktor, misalkan belajar, ekonomi, dan sebagainya. Perlu solusi supaya kebutuhan akan lawan jenis ini dapat segera ditunaikan dalam hubungan pernikahan.

Referensi:

Saturday, April 21, 2012

Sikap Orang Islam Terhadap Hadis Imam Mahdi


Berikut ini beberapa macam sikap orang Islam terhadap isu Imam Mahdi:
  1. Menolak akan adanya Imam Mahdi
  2. Menerima akan adanya Imam Mahdi, namun beranggapan kedatangan Imam Mahdi bukan dalam waktu dekat, jadi tidak perlu terlalu diperhatikan.
  3. Menerima adanya Imam Mahdi dalam waktu dekat, namun pasif saja menunggu kedatangannya. Kalau nanti ada, ya ikut. Kalau belum ada , ya sudah ditunggu saja.
  4. Orang yang memperjuangkan Islam , namun kurang setuju pembahasan Imam Mahdi dalam perjuangan, karena ditakutkan dengan adanya keyakinan terhadap Imam Mahdi, orang akan jadi malas berjuang. Kelompok ini adalah reaksi terhadap nomor #3 di atas. [contoh 1] [contoh 2]. Bagi golongan ini Imam Mahdi dan memperjuangkan Islam adalah dua hal yang tidak dapat digabungkan.
  5. Menerima adanya Imam Mahdi, mempersiapkan diri untuk menerima kedatangannya, memperjuangkan sistem Islam yang diperlukan untuk munculnya Imam Mahdi
Menurut saya sikap seorang Muslim yang seharusnya adalah mempelajari Imam Mahdi berdasarkan informasi dari Al Quran & Al Hadits, kemudian dari situ menentukan sikap yang seharusnya dikerjakan. Dari analisa yang telah saya lakukan, datangnya Imam Mahdi tidak akan lama lagi, jadi sikap yang sebaiknya dilakukan adalah point nomor #5.
Jika ilmu kurang dan semangat juang tidak ada, paling banter orang akan mengerjakan point #3. Jika semangat juang ada, dan gemes terhadap orang yang bersikap fatalistik (#3) , maka orang akan ambil posisi nomor #4.
Daripada mengerjakan point #4, tentunya lebih baik point #5, karena perjuangan yang dikerjakan akan lebih lengkap & menyeluruh. Point #5 umum dikerjakan orang Syiah, namun jarang di golongan Sunni. Satu dua saja orang Sunni yang berjuang dengan membawa isu Imam Mahdi.
Contoh Sunni yang memperjuangkan Imam Mahdi adalah Abuya Ashaari Muhammad at Tamimi, yang dengan jemaahnya mempersiapkan kedatangan Imam Mahdi dengan cara memperbaiki diri agar layak menjadi pengikut Imam Mahdi, serta mempersiapkan sistem-sistem Islam yang diperlukan untuk kedatangan Imam Mahdi.
Moga-moga kita dirizkikan menikmati zaman pemerintahan Imam Mahdi yang sangat
dipenuhi keadilan dan sangat jauh dari kezaliman. Amiin.

Referensi

Akhlak Rasulullah



Sayidina Hassan ra berkata: "Saya menanyakan tentang kelakuan Rasulullah saw pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersamanya.

Jawabnya: "Adalah Rasulullah saw selalu periang orangnya, pekertinya mudah dilayan, selalu berlemah lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya bersih, tidak banyak bergurau atau beromong kosong, segera melupakan apa yang tidak disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap padanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas padanya tiga perkara: tidak suka mencela dan memburukkan orang, tidak suka mencari keaiban orang, tidak bicara mengenai orang kecuali yang berfaedah dan mendatangkan pahala."

Friday, April 20, 2012

Ya Rasulullah Salaamun Alaik



Ya Rasulallaah salaamun 'alayk/yaa rafii'asyaa niwad-daraji
Wahai Rasulullah SAW, salam sejahtera atasmu
Wahai yang sangat tinggi martabat dan derajatnya

'Ath-fatan yaa jiiratal 'aalami/yaa uhaylal juudi wal karami
Memang benar lemah lembutmu wahai pimpinan para tetangga
Wahai orang yang ahli berderma dan bermurah hati

Nahnu jiiraanun bidzal haraami/haramal ihsaani wal hasani
Kami, para tetanggamu di tanah haram (Mekah)
Tanah yang mengandung kesempurnaan dan kebaikan

Nahnu min qawmin bihii sakanuu/wa bihii min khawfihim aaminuu
Kami keturunan orang yang tertinggal di tempat itu
Di tempat itu mereka menjadi aman tentram dari rasa ketakutan


Wa bi-aayaatil qur-aani 'unuu/fat-ta-idfiinaa akhaal wahani
Dengan ayat-ayat al-Qur'an mereka terpelihara
Semoga tidak ada di antara kami yang berhati lemah dan pengecut


Na'riful bath-haa wa ta'rifunaa/wash-shafaa wal baytu ya'funaa
Kami mengenal padang pasir dan ia mengenal kami
Dan bukit Shafaa dan Baitullah menawan hati kami


Wa lanal ma'laa wa khayfu minaa/fa'laman haadzaa wakun wakuni
Kami mempunyai negri Ma'la dan menjadi Khaif di negri Mina
Ketahuilah dan pahamilah dengan benar tentang hal ini


Wa lanaa khayral anaami abu/wa 'aliyyul murtadhaa hasabu
Sebaik-baik makhluk adalah Ayah kami
Sayyidina 'Ali yang diridai masih keturunannya


Wa ilas-sibthayni tantasibu/nasaban maa fiihi min dakhani
Kepada kedua singa (Hasan dan Husain) kami bersaudara
Tidak ada keraguan tentang garis keturunan kami


Kam imaamin ba'dahu khalafuu/minhu saadaati bidzaa 'urifuu
Berapa banyak imam yang muncul dari keturunannya
Di antara mereka yang dikenal dengan gelar sayyid


Wa bihaadzal wash-fu qad wushifu/min qadiimid-dahri waz-zamani
Dengan gelar itulah, mereka digambarkan orang
Gelar yang dimiliki keturunan sejak masa dulu


Mitslu zaynal 'aabidiina 'alii/wabnihil baaqiri khayri walii
Di antaranya seperti Zainal Abidina Ali
Dan putranya Baqir yang merupakan seorang wali terbaik


Wal imaamish-shaadiqil hafali/wa 'aliyyidz-dzil 'ulal yaqini
Dan Imam Ja'far Shadiq yang sangat terkenal
Dan Ali yang sangat tinggi maqamnya dan kuat keyakinannya


Fahumul qawmul ladziina huduu/wa bifadhlillaahi qad sa'iduu
Mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk
Dan dengan karunia Allah mereka bahagia


Wali ghayrillaahi maa qashaduu/wa ma'al qur-aani fii qarani
Tujuan mereka hanyalah Allah
Hanya Al-Qur'an yang mereka pegang


Ahli baytil musthafath-thuhuri/hum amaanul ardhi fad-dakiri
Keturunan murni dari keluarga Nabi yang terpilih
Mereka adalah jaminan bagi keselamatan bumi ini, jadi ingatlah hal itu


Syubbihuu bil anjumiz zuhuri/mitslu maa qad jaa-afiis-sunani
Mereka bagaikan bintang-gemintang yang bercahaya
Sebagaimana telah disebutkan dalam Hadis-Hadis Nabi SAW


Wa safiinu linnajaati idzaa/khiftu min thuufaani kulli aadza
Mereka juga bagaikan perahu penyelamat
Bila engkau merasa takut dari banjir dan hal-hal yang menyakitkan


Fanju fiihaa laa takuunu kadzaa/wa'tashim billaahi wasta'ini
Selamatlah kamu di dalamnya tak perlu khawatir
Dan berpegangteguhlah kamu kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya


Rabbi fanfa'naa bibar katihim/wahdinal husna bi hurmatihim
Wahai Tuhan, berikanlah kami manfaat dengan keberkahan mereka
Dan tunjukkanlah kami kebaikan dengan kehormatan mereka


Wa amitnaa fii thariiqatihim/wa mu'aafatin minal fitani
Dan wafatkanlah kami dalam jalan mereka
Dan terlindungi dari fitnah keduniawian

Sumber: http://www.haqqanisoul.com/forum/topics/ya-rasulallaah-salaamun-alayk