Dari arti kata, pacaran mempunyai arti sebagai berikut (menurut KBBI)
1 pa.car kl 1 n tumbuhan kecil yg daunnya biasa dipakai untuk pemerah kuku; batang inai lawsonia inermis; kl 2 n daun inai ; -- cina kl1 makanan berbutir warna-warni dibuat dr tepung sagu atau aci, biasanya digunakan sbg isi minuman panas dicampur dng guladan santan
2 pa.car kl 1 n teman lawan jenis yg tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih kekasih
ber.pa.car.an v kl 1 bercintaan; berkasih-kasihan: kedua remaja itu sudah ~ sejak mereka duduk di kelas tiga sekolah menengah tingkat atas
pa.car.an v kl 1 berpacaran
ber.pa.car.an v kl 1 bercintaan; berkasih-kasihan: kedua remaja itu sudah ~ sejak mereka duduk di kelas tiga sekolah menengah tingkat atas
pa.car.an v kl 1 berpacaran
Arti istilah pacar yang relevan adalah arti yang kedua, yaitu "teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih kekasih". Dalam arti kamus tersebut tidak disebutkan kedua pihak tersebut sudah menikah atau belum, namun sudah lumrah di masyarakat bahwa hubungan pacaran yang dimaksud tersebut adalah hubungan antara dua orang yang tidak terikat pernikahan, bahkan dikatakan bahwa pacaran adalah satu tahap menuju pernikahan.
Dalam Islam, pergaulan seorang wanita dengan lelaki itu terbatas kepada orang-orang berikut ini [REF]:
- Suaminya.
- bapak mertua.
- bapaknya dan keturunannya ke atas.
- paman baik dari pihak ayah maupun ibu
- saudara laki-lakinya (saudara kandung & saudara tiri).
- Anak laki-lakinya.
- Anak laki-laki suaminya (anak tiri).
- Anak laki-laki susuannya.
- keponakan (anak dari saudaranya yang laki-laki atau perempuan).
- Anak susuan saudara laki-laki susuannya.
- Cucu laki-lakinya dan seterusnya kepada keturunannya ke bawah.
- Anak kepada adik-beradik sesusuan (anak saudara susu).
Dengan demikian adanya hubungan cinta kasih seorang wanita dengan orang-orang yang tidak termasuk di daftar di atas tidak dapat dikatakan sebagai suatu pergaulan yang Islami.
Pada seorang laki-laki juga berlaku sebaliknya, yaitu pergaulannya dengan wanita terbatas kepada istrinya, mertuanya, dan seterusnya.
Selain itu juga disebutkan adanya bahaya pandang-memandang /berpandangan antar lawan jenis. Berikut ini beberapa bahayanya:
Allah SWT berfirman yang bermaksud :
"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan mereka karena yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan jangan memperlihatkan perhiasan mereka." (An Nur : 30-31)
Rasulullah SAW bersabda dengan arti sebagai berikut:
"Pandangan mata itu panah yang beracun dari panah-panah iblis. Oleh karena itu barang siapa yang meninggalkan pandangan karena takut dari siksa Allah serta iman, maka ia akan memperoleh kemanisan iman dalam hatinya."
Perkataan dari Nabi Isa a.s.
"Takutlah kamu sekalian pada pandangan karena sesungguhnya ia dapat menumbuhkan syahwat di dalam hati dan dapat menimbulkan fitnah (godaan) karena pandangan itu."
Perkataan dari Nabi Sulaiman a.s kepada puteranya:
"Hai anakku! Berjalanlah di belakang harimau dan ular-ular besar yang berwama hitam dan janganlah kamu berjalan di belakang seorang perempuan."
Sebenarnya masih ada aspek-aspek lain, namun supaya tidak terlalu panjang saya batasi dulu.
Pacaran saat ini mempunyai beberapa fungsi:
- tahap awal menuju pernikahan
- memenuhi kebutuhan fitrah yaitu bercinta kasih antara lawan jenis
- Pacaran yaitu hubungan cinta kasih antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang belum menikah tidak sesuai dengan ajaran Islam dilihat dari aspek pergaulan lawan jenis dan dari aspek pandang-memandang antara laki-laki dan perempuan.
Saran
- Perlu membuat solusi permasalahan ini, tidak sekedar protes-protes saja.
- Untuk menuju pernikahan sebenarnya dalam Islam sudah ada tahapnya sendiri yang tidak memerlukan pacaran.
- Untuk memenuhi kebutuhan fitrah akan lawan jenis, sudah ada solusinya yaitu menikah,namun pada saat ini pernikahan sering tertunda karena berbagai faktor, misalkan belajar, ekonomi, dan sebagainya. Perlu solusi supaya kebutuhan akan lawan jenis ini dapat segera ditunaikan dalam hubungan pernikahan.
Referensi:
- Penjelasan istilah pacaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
- Batas-batas pergaulan wanita
- Bahaya pandang memandang
- Surat An Nuur 30 ~ 31
setuju, , , ,
ReplyDeletememang benar pacaran diluar nikah itu tdk di ajarkn di islam. dan tidak ada istilahnya PACARAN ISLAM PRA NIKAH.
Setuju.. karena dalam islam tidak ada istilah pacaran
ReplyDeleteIzinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan – KHUSUSNYA TERKAIT JODOH. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.
ReplyDeleteLebih dan kurang saya mohon maaf. Semoga Allaah SWT selalu mencurahkan kasih sayang kepada kaum Muslim sekaligus melindungi dari musibah : yang hidup dan yang mati, di dunia dan di akhirat. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.
PEMBUKA :
Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah
A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
Arrahmaanirrahiim
Maaliki yaumiddiin,
Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
Ihdinashirratal mustaqiim,
Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin
Aamiin
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, 'alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma'iin.
ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.
RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.
RABBI LAA TADZARNI FARDAN WA ANTA KHAIRUL WAARITSIN.
Allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa.
Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.
Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.
Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.
Ya Allaah, tetapkanlah kami selamanya menjadi Muslim.
Allaahumma ashlih lanaa diinanal ladzii huwa ‘ishmatu amrina Wa ashlih lanaa dun-yaanal latii fii haa ma’asyunaa. Wa ashlih lanaa aakhiratanal latii ilaihaa ma’aadunaa. Waj’alil hayaata ziyadatan lanaa fii kulli khairin. Waj’alil mauta raahatan lanaa min kulli syarrin.
YA ALLAAH, IZINKANLAH SEGALA NAMA DAN GELAR SAYYIDINA WA NABIYYINA WA MAULAANAA MUHAMMAD SHALLALLAAHU’ALAIHI WA AALIHI WA SHABIHI WA UMMATIHI WA BARAKA WAS SALLAM MEWUJUDKAN BERKAH KE SEANTERO SEMESTA – KHUSUSNYA BAGI KAUM MUSLIM.
DOA MOHON JODOH (UMUM) :
Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiina imaamaa.
Ya Allaah, dengarkanlah doa hamba-Mu ini. Jangan Engkau biarkan aku sendirian, karuniakanlah aku seorang jodoh yang beriman, supaya aku dan dia dapat membina kebahagiaan / kebajikan hidup ke jalan yang Engkau ridhai. Dan karuniakanlah padaku keturunan yang shaalih.
DOA LELAKI MOHON JODOH :
Rabbi hablii milladunka zaujatan thayyibatan akhtubuhaa wa atazawwaju bihaa wa takuunaa shhahibatal lii fid diini wa dun-ya wal aakhirah.
Allaahumma inni as-aluka zaujatan hasanatan jamiilatan kaamilatan wa tsabbit qalbahaa iimaanan bika wa birasuulika fid dun-ya wal aakhirah.
DOA PEREMPUAN MOHON JODOH :
RABBI HABLII MILLADUNKA ZAUJAN THAYYIBAN WAYAKUUNA SHAAHIBAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIRAH.
PENUTUP
Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.
Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.
HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.
Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.
Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.
Ganie, Indra Ali - Bintaro Jaya, Tang-Sel, Banten, Indonesia
terima kasih, artikel yang sangat membantu
ReplyDeletesangat bagus infonya
ReplyDeleteInfo UMJ
Info UMJ