Berikut ini tulisan dari seorang kawan saya tentang analisa kudata di Mesir:
================
Pada tahun 2013, Ikhwanul Muslimin menang pemilu dengan 50% lebih sedikit. Secara kasar,
bangsa mesir ini terbagi 2, yg separuh jenis islamis, yang separuhnya lagi jenis sekuler, yang masih suka nari perut / nonton tari perut di atas kapal diatas sungai Nil. Yang sekuler ini kalau ditanya agamanya pun Islam juga, cuma cara hidupnya memang masih jauh dari Islam.
Jadi kalau Ikhwanul Muslimin naik, apalagi jadi presiden, yang empet dan nggak suka itu banyak. Yang sekuler ini sudah enak dan nyaman dengan cara hidup seperti itu. Jadi yang ngga suka ini, di backup dan di dorong oleh Amerika, Israel dll, pasti nggak akan tinggal diam, akan bikin perancangan macam-macam.
Jadi pelajaran yang bisa diambil, sekedar dapat pemerintahan saja , kalau memang itu cita-cita kita, tidak menyelesaikan masalah. Kita tidak hidup di ruang vakum yang tidak ada gangguan. Dalam realitas, kita akan berhadapan dengan macam-macam. Ada musuh, ada org yang tidak faham, ada yang tidak suka, ada yang munafik sebentar ikut sana sebentar ikut sini, ada yang mau ngambil
kesempatan dll.
Kalaulah ada orang yg berfikir bahwa kita mesti dapat kuasa untuk menyelesaikan masalah negara, kasus Ikhwanul Muslimin di Mesir ini bisa jadi contoh, bahwa yang kita kira kekuasaan itu rupanya bukannya ada kekuatan apa-apa. Digebuk musuh sedikit sudah ambruk. Dan ini bukan yang pertama kali. FIS di Aljazair sudah mengalami, pemilu putaran pertama menang mayoritas, sebelum putaran
kedua digebuk militer yang dibackup Barat/Perancis. Habis. Akhirnya jadi gerakan militan, bom sana sini. Makin habis. Orang makin ngga simpati. Hal ini insyaAllah akan terus terjadi kalau jalan yang sama masih juga dipakai..
Jadi apa solusinya ? Kalau dibilang bahwa barat memang ngga akan membiarkan Islam naik, ya kita tidak dapat marah-marah karena itu. Dia memang ngga suka, ya hak dia untuk menghalang.. Jelas terbukti bahwa tindakan marah-marah nggak bisa dipakai, tindakan militan / teror juga ngga bisa dipakai.. Mau perang juga kalah senjata .. ngga pernah menang juga kan ??
Jadi mau apa sekarang ?
So, Kita perlu kuasa yang sebenarnya,..... Kita perlu di backup oleh kekuasaan yang sebenar2nya.
Sejarah sudah membuktikan, yang pernah mengalahkan imperium besar (Romawi dan Persia ) ini cuma Nabi saja. Cuma kekuatan seorang Nabi yang bisa melakukan ini...
Kalau kita tidak berhasil mendapatkan saluran kekuatan dari Nabi Muhammad SAW, apalagi kalau musuh sudah berhasil menyusupkan keyakinan di hati kita bahwa Nabi Muhammad tidak bisa berperanan lagi, sudah mati, maka sebenarnya kita ngga ada harapan.
-=adnan=-
bisa kita diskusi lebih lanjut lagi saya tertarik dengan pendapat antum.... herosakti3@gmail.com
ReplyDelete