Saturday, July 16, 2011

Apa itu Takhalli

Pada peringkat takhalli, kita mesti melawan dan membuang dengan memaksa terus-menerus semua kehendak-kehendak nafsu yang rendah (jahat) dan dilarang oleh Allah. Selagi kita tidak memaksa diri untuk membenci, memusuhi dan membuangnya jauh-jauh secara terus-menerus dari diri kita, selagi itulah nafsu jahat akan sentiasa menguasai dan memperhambakan kita. Rasulullah SAW bersabda:

Maksudnya: “Sejahat-jahat musuh engkau ialah nafsu engkau yang terletak di antara dua lambung engkau.” (Riwayat Al Baihaqi)

Karena kejahatannya itu, telah banyak manusia yang ditipu dan diperdaya untuk tunduk dan bertuhankan hawa nafsu. Ini diceritakan oleh Allah dengan firman-Nya:

surat:45 ayat:23

Maksudnya: “Apakah engkau tidak perhatikan orang-orang yang mengambil hawa nafsu menjadi Tuhan, lalu dia dibiarkan sesat oleh Allah berdasarkan ilmu-Nya.” (Al Jasiyah: 23)



Apabila nafsu jahat itu dibiarkan menguasai hati, iman tidak akan ada tempatnya. Bila iman tidak ada, manusia bukan lagi menyembah Allah, Tuhan yang sebenarnya tetapi dia akan menyembah hawa nafsu. Oleh itu usaha melawan hawa nafsu janganlah dimudah-mudahkan dan dianggap ringan. Melawan nafsu adalah satu jihad yang besar. Ingatlah sabda Rasulullah SAW pada Sahabat- Sahabat ketika baginda berangkat pulang dari satu medan peperangan:

Maksudnya: “Kita baru balik dari satu peperangan yang kecil untuk memasuki peperangan yang besar.” Bila para Sahabat bertanya: “Peperangan apakah itu?” Baginda berkata: “Peperangan melawan nafsu.” (Riwayat Al Baihaqi)

Melawan hawa nafsu sangatlah susah. Barangkali kalau nafsu itu ada di luar jasad kita dan dapat dipegang, senanglah kita tekan dan membunuhnya sampai mati. Tetapi nafsu kita itu ada dalam diri kita, mengalir bersama aliran darah, menguasai seluruh tubuh kita. Bahkan ia menjadi sebahagian daripada jasad kita yaitu tubuh yang halus (jismul-latif). Karena itu, tanpa kesadaran, kemauan dan paksaan yang sungguh-sungguh, kita pasti dikalahkannya, kemudian akhirniya nafsu memperalat kita semau-maunya.


No comments:

Post a Comment

Silakan meninggalkan komentar anda terhadap artikel ini